Selasa, 06 Januari 2009

PASIR PUTIH NUSA KAMBANGAN


Pantai Pasir Putih di Nusa Kambangan....

Wow.............ternyata pulau nusa kambangan di Cilacap mempunyai keelokan tersendiri lho. Pasir putih dan benteng-benteng bisa dijadikan tempat wisata bersama teman-maupun keluarga. Bagi yang suka berpetualang pasti menyukai tempat ini. Untuk menuju nusa kambangan kita harus naik perahu dari pantai teluk penyu, @xRp.10.000,-. Setelah sampai , kita harus berjalan lumayan jauh lah......disepenjang perjalanan kita bisa melihat hal-al menarik, baru deh sampai pasir putih . Kyaknya buat ngecamp bagus lho,,tapi nggak tau boleh apa tidak. Tahu sendiri kan nusa kambangan tempatnya para napi dan dijaga ketat.



Banjir di Negeri Ini........

Banjir sekarang sudah menjadi ritinitas tahunan bangsa ini. Akankah hal itu akan terus-menerus dibiarkan???? Bagaimanakah nasi anak cucu kita selanjutnya??

Karena ulah manusia ibu pertiwi menangis, hingga kita pun menjadi tidak berdaya.

Kita harus mengembalikan keseimbangan alam ini ke fungsinya semula. Dengan kesadaran diri mari selamatkan alam ini demi anak cucu kita kelak. Dari hal kecil kita bisa memulai pelestarian ala mini.

Minggu, 04 Januari 2009

CERPEN

SAHABATKU yang TLAH PERGI


Dio adalah sosok mahasiswa yang sedang menjalani semester 7 di fakultas teknik sipil di universitas ternama di SOLO dan memiliki segudang aktivitas. Antara perkuliahan dan aktivitas kadang tidak dapat dia jalankan dengan seimbang. Hingga semester 7, IPK yang dia capai tidak terlalu tinggi tetapi memenuhi syarat untuk mendaftar CPNS. Dia dikenal teman-temannya sebagai sosok yang memiliki perangai baik, sumeh, konyol, berani dan bertanggung jawab. Dio mengikuti banyak organisasi di Universitasnya, menjadi anggota BEM, Ketua Mapala, dan mengikuti theater untuk mengisi hari-harinya selain menuntut ilmu di bangku perkuliahan. Fakultas teknik terkenal dengan tugas yang berat dan nilai yang sulit, itu tidak menjadikan Dio menyerah dengan aktivitasnya. Buku agenda kecil berwarna hijau tidak pernah lepas dari tangannya karena banyak tercatat hal-hal penting yang harus dilakukan Dio.

Haloo pa kabar, bro!” suara seseorang yang tidak asing terdengan ditelinga Dio yang sedang asyik membaca buku harian seorang demonstrat.

Oew…anak jogya rupanya.” Balas Dio pada sahabat kecilnya yang saat ini sedang menempuh kuliah di UPN jogja.

Sori bro…tidak kasih kabar dulu, pengen buat kejutan.” Arya memeluk sahabat karibnya itu. Maklumlah mereka berdua sudah lama tidak bertemu setelah Arya pindah rumah di jogja. Mereka kadang bertemu tetapi frekuensinya tidak seperti ketika mereka masih satu kampung 3 tahun yang lalu. Dio dan Arya memiliki banyak kesamaan, itulah yang membuat persahabatan mereka tidak pudar. Sejak kecil mereka selalu bermain bersama hingga sekolahpun mereka selalu duduk dalam satu bangku dan selalu berkompetisi dalam mencari nilai.

Gimana kuliyah sampeyan? ngluyur terus pasti ?” Tanya dio singkat

lha kamu juga gimana, bukane sampeyan juga kluyuran kemana-mana.” Jawab Arya hingga mereka tertawa bersama.

Mereka berdua bercakap-cakap banyak hal dibawah pohon mangga depan basecamp Mapala.

Arya juga merupakan anak Mapala di UPN. Arya bermaksud mengajak sahabatnya untuk mendaki gunung Semeru untuk memenuhi impian mereka sejak kecil. Dahulu mereka tidak tahu gunung semeru itu bagaimana dan letaknya dimana, mereka hanya pernah mendengar kisah perjalanan bapak Dio dan bapak Arya yang pernah melakukan pendakian kesana dan katanya pemandangan disana begitu indah. Dahulu kedua orang tua mereka bersahabat dekat. Kedua orang tua mereka menanamkan arti sebuah persahabatan pada mereka berdua.

Yo, sejak kecil kita selalu bermain di alam bersama hingga kepindahanku ke jogja 3 tahun lalu, kita hampir tidak pernah melakukan petualangan bersama. Bagaimana kalau kita ke Semeru bersama.

Jika itu keingginan sahabatku, aku tidak bisa menolak. Aku sebenarnya juga ingin menaklukkan puncak Mahameru bersamamu.” Jawab Arya

Arya dan Dio sepakat untuk melakukan pendakian dua minggu lagi. Hampir semua gunung di jawa pernah Dio kunjungi bersama teman-teman mapalanya tetapi belum pernah sekalipun dia melakukannya bersama sahabat kecilnya.

Setelah mereka banyak berbincang-bincang Dio mengajak Arya untuk mencari makan siang disekitar kampus. Seperti biasa mereka mencari mie ayam yang merupakan makanan kesukaan mereka. Malam ini Arya akan menginap di rumah Dio. Arya juga ingin bertemu bude Narsi dan pakde Harjo yang merupakan ayah dan ibu Dio. Sesampai di rumah Dio, ibu dan bapak Dio terkejut dengan kedatangan Arya.

Oalah Le…kok ndak pernah sowan kesini lagi, kabar Ibu dan Bapakmu piye?” Tanya ibu Dio sambil memeluk Arya.

Sae bude, Bapak sama Ibu titip salam ke bude dan Pakde.” Jawab Arya

O ya ini ada titipan dari Bapak untuk pakde.” Lanjut Arya

Sejak kecil Arya dan Dio selalu bersama, mereka dahulu bertetanggaan, tetapi setelah kelas 1 SMA Arya harus pindah rumah karena Ayah Arya harus pindah kerja di dinas pertanahan di daerah Bantul.

Malam ini mereka bercerita banyak hal di atas rumah pohon di belakang rumah Dio yang merupakan markas besar mereka dahulu.

Yo, kamu masih merawat tempat ini ya.” Tanya Arya sambil melihat-lihat rumah pohon yang sudah lama dia tinggalkan.

Ya jelas to, rumah pohon ini menjadi tempat peraduanku ketika aku sedang mencari ketenangan, dari sini aku bisa melihat indahnya pemandangan dan gunung merapi_merbabu yang terlihat elok.” Jawab Dio

Kamu sendiri gimana Hen, sudah sampe mana saja?”

Jawa sudah aku jelajahi, kamu juga kan? di setiap pendakian aku selalu melihat tulisan nama ‘Elang’ yang pasti kau tulis di bebatuan. Aku tahu kalau itu kamu, karena elang adalah cerminan dirimu.” Jelas Arya

Wah, kau memang sahabat sejatiku. Sampe hal-hal yang berhubungan dengan aku kaupun tahu.” Balas Dio sambil memegang punting rokok ditangannya.

Kini mereka berdua bersenda gurau dan menceritakan kehidupan mereka mulai dari petualangan, perkuliahan bahkan asmara mereka. Tawa mereka kadang terdengar sampai ke rumaah Dio. Hingga larut mlam akhirnya mereka tertidur diiringi suara jangkrik yang saling bersahut-sahutan.

Pagi-pagi Arya berpamitan untuk kembali ke Jogja.

Ati-ati ya le, kalau naek motor jangan ngebut-ngebut, salam buat ibu bapak ya.” Pesan ibu Dio

Sampai ketemu 2 minggu lagi sobat.” Kata Dio sambil merangkul sahabatnya.

Sekitar pukul 09.00 dio pun berpamitan untuk pergi ke kos. Jarak rumah dari kampus sebenarnya hanya 45 menit tetapi Dio lebih memilih untuk mencari kos karena dirasa lebih efisien waktu. Hari ini dia harus mengikuti perkuliahan dari jam 10.00 – 12.00 setelah itu dia harus mengikuti rapat di markas BEM. Setelah rapat dia harus ke base camp Mapala untuk merapatkan ekspedisi Rinjani 1 bulan lagi dan malamnya latihan teater. Jika sedang banyak tugas kuliah Dio harus rela untuk tidur jam 03.00 pagi. Bagi Dio mencari pengalaman di masa muda sangat penting. Ibu dan Bapak Dio tidak melarang Dio untuk mengikuti banyak kegiatan tetapi kuliah tetap harus diprioritaskan. Kadang pesan itu menjadi beban bagi Dio untuk menuruti jiwa petualangnya.

Setelah latihan teater malam harinya dia harus menyentuh buku perkuliahannya. Dikamar kos berukuran 4 x 4 meter yang terpasang banyak poster antara lain poster GIE, Einsten dan poster gunung. Dio sangat kagum pada sosok GIE sejak SMA, kadang dia bermimpi ingin mempunyai keberanian seperti GIE dan kecerdasan seperti EINSTEN. Di sudut kanan kamar ada tempat untuk menaruh peralatan pendakian yang kebanyakan bermerek EIGER meskipun ada satu dua yang bermerek ALPIN. Peralatan yang harganya lumayan mahal itu dia dapatkan dari hasil mengikui proyek dosen dan menjadi fasilitator outbond. Leptop yang dia miliki merupakan hasil dari lomba claimbing tingkat Nasional dan dari beasiswa yang dia dapatkan. Untuk kemandirian Dio bisa dikatakan berhasil.

Sambil membaca buku Dio mendengarkan lagu pas band yang berjudul “ AKU” dari leptopnya, itu merupakan lagu faforitnya. Leptop itu selalu dia bawa kemana-mana. Jika ada waktu luang dio pergi ke area hot spot. Dia selalu mengisi website yang beralamat MY_ADVENTURE dengan info-info yang baru. Internet telah memudahkan dia untuk bertemu dengan sahabat-sahabat jauhnya di dunia maya dan mencari info-info yang baru. Dio juga sering berkirim email dengan Arya. Jika Arya sedang online mereka sering chating sampe puas.

Hari-hari yang dinantukan mereka telah tiba. Arya dengan tas carrier dipunggungnya telah tiba dirumah Dio. Mereka akan naik bis menuju jawa timur. Mereka akan mendaki gunung yang tingginya 3.676 m dpl menurut orang Indonesia tetapi ada yang mengatakan tingginya 3.880 m dpl karena ketinggian gunung akan bertambah setelah meletus.

2 hari mereka melakukan ekspedisi itu. Dio dan Arya sangat menikmati perjalanan. Ketika sampai di danau yang berada di gunung tersebut mereka berhenti untuk berfoto dan beristirahat.

Yo, kamu pernah kesini bukan? pasti kekagumanmu tidak lagi meledak-ledak ya .” Tanya Arya

Wah untuk semeru aku tak kan jenuh menikmati keindahannya meski berkali-kali kesini, tetapi kan kali ini suasananya berbeda, sekarang aku bersama sahabat karibku.” Jelas Dio sambil bersandar di tas carriernya.

Bro, apakah aku bisa kesini lagi dan melakukan pendakian ke luar-luar jawa.”

Tnang Bro, nanti kita lakukan bersama seperti yang kita lakukan dahulu.” Dio menepuk pundak Arya

Kita tidak tahu kita akan hidup sampai kapan,, aku tak akan menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan kepadaku.” Perkataan Arya membuat Dio merasakan ada yang aneh dengan sahabatnya. Sahabat yang dia kenal sangat tegar menghadapi apapun dan selalu bertingkah konyol tiba-tiba berubah menjadi Arya terlihat agak diam dan mengeluarkan kata-kata penuh makna yang juga membuat Dio sempat memikirkannya.”

Manusia kadang ambisius dengan keinginannya tanpa melihat kemampuannya, bukan begitu yo?” Kata Arya seketika

Wah-wah kamu tu dari tadi kok ngomongnya aneh-aneh, aku saja yang anak teater jarang bisa berkata begitu, he..he..he.” Udah istirahatnya ayo jalan bro.

Kebetulan mereka tidak sendiri dalam melakukan pendakian karena ada rombongan anak Mapala UNAIR yang juga melakukan pendakian. Akhirnya mereka bergabung.

Setelah sampai di puncak Mahameru mereka merasa kagum akan keindahannya. Diwajah Dio dan Arya terlihat rasa kekaguman akan puncak Mahameru tersebut, tak henti-hentinya mereka menggelengkan kepala dan melihat sekeliling puncak. Akhirnya impian mereka terpenuhi.

Kemudian mereka duduk sambil menikmati indahnya ciptaan-NYA.

terasa damai dan tenang ya” cetus Dio tiba-tiba

ini lah yang kuinginkan selama ini, tanpa beban di pundak...surga kecil dunia yang indah” kata Arya

Masih banyak puncak-puncak gunung yang keindahannya sangat luar biasa, tenang ...suatu saat kita akan pergi kepuncak-puncak seperti ini.” Dio menepuk pundak sahabatnya .

Yo,, cepetan aku di foto kelihatin awannya ya?” pinta Arya tiba-tiba

OK, bro.” jawab Dio

Kemudian mereka meminta tolong anak mapala UNAIR untuk memfoto mereka berdua.

Yo, aku ingin memberimu sesuatu yang akan selalu menemanimu.”

Apa bro……romantis banget.”

Gelang dari pruci ini sengaja aku buat 2 untuk kau dan aku, Mahameru ini menjadikan saksi persahabatan antara kau dan aku.” Arya mengeluarkan 2 gelang dari saku celananya.

Wah warnanya pantes ditanganku, thanks Bro. Trus aku ngasih sampeyan apa ni?”

Tak kasih jitakan aja ya…hwa..ha..ha, aneh..aneh wae sampeyan”

yo, kampungmu keliatan tu.”

Mana, OO…iya..iya, wah aku bisa mengintip si Santi dari sini.”

hwa…ha..ha..ha” tawa mereka terdengar lepas sekali

Bersama Rombangan UNAIR bereka berkumpul-kumpul dan saling bersenda gurau.

Puncak Mahameru yang merupakan puncak tertinggi di jawa memang terlihat eksotik sekali. Puncak tersebut dikelilingi awan jadi seakan-akan kita di negeri awan. Udara dingin tidak mereka hiraukan. Kepuasan terpancar di wajah mereka. Tawa dan teriakan keluar begitu saja dari diri mereka. Arya berkali-kali berteriak keras hingga membuat Dio heran dengan sahabatnya itu. Setelah puas di atas mahameru akhirnya mereka dan rombongan mapala UNAIR turun gunung. Kini mereka harus naik bis lagi untuk menuju kota SOLO. Dio mengajak Arya ke kos dahulu untuk istirahat dan besuk pagi baru kerumah Dio untuk berpamitan.

Esok harinya mereka menuju rumah Dio. Arya berpamitan ke orang tua Dio. Tiba-tiba Dio memeluk orang tua Dio dan Akhirnya memeluk Dio. Tiba-tiba Arya menuju belakang rumah dan melihat rumah pohon mereka.

Wah..wah..kamu tu kayak mau pergi jauh aja, besok-besok nek ada waktu tak main ke jogja wis.” Cetus Arya

Thanks yo telah menemaniku ke Puncak yang ku idam-idamkan sejak dulu,jangan lepas gelang itu yo.” Kata Arya

Tenang bro, gelangnya apek kok…he..he. Yowis segera berangkat sana, ati-ati ya.”

Akhirnya Arya menghidupkan motornya dan mulai menjalankan motornya.

Beberapa jam kemudian Dio yang sedang beristirahat di atas rumah pohon menghubungi Arya untuk memastikan apakah temanya sudah sampai di rumahnya. Setelah tahu bahwa sahabatnya telah tiba di jogja Dio merasa lega.

Satu minggu setelah ekspedisi Semeru, Dio mendapat kabar dari orang tuanya kalau Arya sedang dirawat dirumah sakit.

Dio bergegas menuju jogja dengan sepeda motornya dengan kecepatan yang lumayan ngebut. Dio langsung menuju rumah sakit dan mendapati sahabatnya telah berbaring tidak berdaya di ruang ICU.

Yo, kamu pasti kaget dengan keadaan Arya ya, dia melarang bude untuk cerita kesiapapun jika dia menderita Leukimia. Sebenarnya bude malarang dia untuk ke Semeru tetapi dia ingin sekali kesana bersama mu.” Ibu Arya menceritakan tentang penyakit yang diderita anaknya itu. Dio meneteskan air mata ketika melihat sahabatnya dari dinding kaca. Ingin sekali Dio membangunkan Arya yang tidak berdaya berbaring . Sudah 2 hari Dio menjaga sahabatnya dari balik dinding kaca. Kedua orang tua dan adiknya juga selalu menemani Arya.

Arya yang dikenal Dio sebagai sosok yang tegar dan kuat kini tidak berdaya dan hidupnya dibantu alat-alat medis.

Bude, saya mau sholat asar dulu.” Dio meninggalkan ruangan dan menuju mushola di rumah sakit itu. Dio tidak henti-hentinya mendoakan sahabatnya itu. Setelah sholat Dio langsung menuju ruang ICU lagi ketika sampai disana dia mendapati dokter dan perawat-perawat sedang sibuk menangani Arya, sementara kedua orang tua serta adik Arya terlihat panik.

Dio terkejut dan segera melihat sahabatnya dari balik kaca hingga akhirnya dokter keluar.

Maaf kami tidak dapat menyelamatkan saudara Arya, mungkin ALLAH SWT telah berkehendak lain.” Kata dokter

Seketika itu Ibu Arya pingsan, sementara ayah Arya terlihat sedikit tidak tegar. Adik Arya terdiam dan menangis. Dio memasuki ruang ICU dan segera memeluk sahabatnya untuk yang terakhir kali.

Arya…..kenapa kamu cepat meninggalkan kami, bukankah kamu ingin kita berpetualang bersama.” Dio melihat gelang yang sama ada di pergelangan Arya.

Kemudian Jenazah Arya di bawa pulang dan dimakamkan. Setelah proses pemakaman, Dio dan kedua orang tuanya bermaksud menginap semalam. Malam itu Dio tidur dikamar Arya dan dia membuka-buka leptop Arya. Walpaper dileptop Arya adalah Foto mereka berdua di atas Mahameru. Dia menemukan ada tulisan Arya yang akan disampaikan untuk Dio



Untuk sahabat yang takkan pernah hilang dari diriku, Dio……………..

Yo thanks banget ya, kau telah mengajakku ke Semeru. Terus terang sobat, aku merasa puas bisa ke semeru bersama sahabat kecilku. Sewaktu dirumah pohon bukankah kita pernah bercita-cita akan ke Semeru bersama dan melihat kampung kita dari atas puncak tertingi sejawa itu. Mungkin aku tak dapat menemani maupun mengajakmu berpetualang dan menikmati rumah pohon kita lagi. Aku akan berpetualang ketempat yang belum pernah kita datangi. Aku akan melakukan perjalanan sendiri sobat, aku takkan takut karena aku orang tegar seperti apa yang kamu bilang.Maaf bila aku tak dapat mengajakmu.

Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini......

Terima kasih telah mendengar keluh kesahku.......

Terima kasih atas kepercayaanmu kepadaku........

Maafkan aku bila kadang aku egois...........

Maafkan atas ketidak terus terangan atas penyakitku.......

Maafkan atas segala sesuatu yang sempat membuatmu jengkel kepadaku.....

Kamu adalah sahabat terbaikku

Aku tetap menjadi Arya yang tegar, penyakitku tak dapat mengalahkan keinginanku dan sudah kau lihat bukan? aku dapat melakukannya.

Pendakian bersamumu kemarin merupakan pendakian terindah dalam hidupku karena aku dapat kesana bersama sahabat baikku.

Gelang yang aku berikan di puncak Mahameru kemarin sengaja aku rangkai sendiri dan semoga gelang itu selalu menemanimu berpetualang. Ingin sekali aku mewujudkan impian-impian kita sejak kecil, namun aku tidak bisa mewujudkannya. Aku yakin kamu bisa karena aku tahu siapa dirimu.

Jangan menangis Bro…..

Jangan cengeng ah !!!!! aku tahu kamu akan meneteskan air mata, karena aku sahabatmu. Aku akan selalu hidup dihatimu.

Teman,

Apakah kau masih ingat bintang yang kita tunjuk sebagai simbul persahabatan kita sewaktu kita ngecamp di pantai dahulu. Jika kamu kangen aku lihat saja bintang itu…he…he…romantis ya.

Bro jika nanti kamu ingin menceritakan petualanganmu-petualangmu yang seru ataupun berkeluh kesah cukup pandangi bintang itu akupun akan mendengarmu dari atas sana.

O ya teman kate bude nilaimu turun ya, jangan sampai egomu mengalahkan keinginan orang tuamu. Bukankah kau ingin menjadi orang yang sukses. Dan jadilah seperti Elang.

Yo, jemariku sudah tak kuat untuk menekan keybort, lemah sekali aku. Maaf teman aku haya bisa menulis sampai sini. Kereta yang akan menjemputku untuk berpetualang ketempat yang jauh dan mungkin tinggi hampir tiba. Jangan lupakan kenangan kita teman.

Sahabat baikmu Arya

Setelah membaca pesan itu Dio menghapus air matanya dan tersenyum karena dia ingin melihat sahabatnya juga tersenyum untuk memulai petualangannya di dunia yang abadi.

Gelang dan Bintang merupakan simbol persahabatan mereka. Dio berjanji akan menceritakan kisah-kisahnya kelak melalui bintang. Sejak saat itu Dio mulai berfokus pada kuliahnya hingga 5 tahun menjalani studi S1 nya akhirnya dia lulus dan meneruskan S2 di Jepang setelah mendapat beasiswa.


Arya sahabatkau

Aku telah memenuhi impian kita, O ya selama di jepang aku banyak melakukan pendakian digunung-gunung disana dan pergi ketempat-tempat yang menarik. Sudah beberapa tahun gelang ini selalu dipergelangan tanganku, apakah kau sudah menerima pesan dari bintang tentang kisah petualangku kemarin. Aku berkenalan dengan seorang gadis Indonesia di jepang, dia juga memiliki hobby yang sama dengan kita. Katanya, dia juga pernah berkenalan denganmu di Gunung Salak, jadi gadis yang pernah kau ceritakan dan yang ada di foto bersamamu di puncak gunung salak itu adalah dia. Aku pun telah menceritakan tentang dirimu kepada gadis itu. Sepertinya gadis itu menarik . Bagaimana kabarmu disana teman.


Setelah dari makam Arya Dio mengunjungi keluarga Arya. Setiap menginap di rumah Arya Dio selalu tidur di kamar Arya hal itu memebuat Dio merasa sahabatnya itu selalu bersama dia. Sudah beberapa tahun, kamar itu masih seperti sedia kala.



NIKMATI HIDUP INI

Seberapa luas dunia yang anda ciptakan? Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja tulis. Atau sepetak ruang kerjanya. Atau mungkin sebesar gedung kantornya saja. Pandanglah keluar. Tebebarkanla h pandangan anda. Carilah ujung cakrawala. Nikmatilah cahaya matahari sore menemani perjalanan pulanganda kerumah. Dunia akan jauh lebih luas dari yang anda sangka. Ruang yang tersedia bukan hanya antara rumah dan ruang kerja anda. Anda dianugerahi lautan, pegunungan, hutan, mata air dan berbagai keindahan alam lainnya. Sadarilah bahwa semua ini tak kalah berharganya. Kerena itu, jangan sia-siakan waktu anda untuk meninggalkan pekerjaan anda. Esok masih ada. Kecuali anda mau menyesal karena di saat pandangan telah lamur, anda baru tersadar akan keelokan alam ini.

Pekerjaan anda bisa menunggu. Namun umur anda takkan kembali. Waktu adalah anak panah yang melesat kencang. Anda tak mungkin mampu menghentikan atau melambatkannya. Selama waktu masih tersisa, tak perlu ragu untuk menikmati kehadiran anda di bumi ini. Ketika anda menyadari betapa berharganya itu semua, andapun menyadari betapa berharganya itu semua, andapun menyadari betapa berharganya anda yang mungil ini di alam semesta yang maha luas ini. Kehdiran anda bagian dari ala mini. Hiduplah penuh keseimbagan.